BABS Ancam Kesehatan dan Cemari Air
WONOSOBO- Pemkab Wonosobo terus mendorong akses sanitasi layak dan nol Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Pasalnya BABS di kabupaten dingin ini masih cukup tinggi, dengan angka mencapai 73 ribu lebih KK. Perilaku BABS mengancam kesehatan dan juga berkontribusi pada pencemaran air.
Melalui Dinas Kesehatan Wonosobo secara konsisten berupaya mewujudkan desa dan kelurahan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Pasalnya kondisi alam dan pencemaran lingkungan di Indonesia dalam dua dekade ini semakin meningkat, salah satunya perilaku sebagian masyarakat yang buang air besar masih di sembarang tempat.
“Kegiatan deklarasi ODF ini, sekaligus mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 dan Rencana Strategi Kementerian Kesehatan 2020-2024, yang menetapkan target 0% ODF dan 90% rumah tangga dengan akses sanitasi yang layak pada akhir tahun 2024,” ungkap Bupati wonosobo Afif Nurhidayat, Rabu, (19/10) di Dusun Drewel, Bumiroso, saat melakukan deklarasi Open Defecation Free (ODF).
Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar, Sekretaris Daerah Wonosobo One Andang Wardoyo, Dandim 0707/Wonosobo, Kepala Dinas DPPKBPPPA, Perwakilan Kepala Desa se-Watumalang, Tim Penggerak PKKWatumalang, dan instansi terkait.
Menurutnya, Pemkab Wonosobo mengapresiasi atas dilaksanakannya Deklarasi ODF, sebagai upaya Kecamatan Watumalang menuju Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Selain itu, kegiatan ini menjadi ruang untuk mengevaluasi seberapa jauh perkembangan dan keberhasilan pelaksanaan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
“Mari bersama-sam serta bertanggung jawab mensukseskan Wonosobo Sehat. Yaitu, Kabupaten Wonosobo Bebas Buang Air Besar Sembarangan. Saya juga berharap apa yang sudah dilakukan Kecamatan Watumalang dapat menjadi media pembelajaran bagi kecamatan lain,” pinta Afif.
Menurut Bupati, berdasarkan Peta BABS pada semester 1 tahun 2022, di Wonosobo terdapat 73.421 keluarga yang melakukan praktik BABS, alias 30% dari jumlah total keluarga. Sedangkan 50% dari keluarga BABS ditengarai tergolong BABS terselubung dan 50% lainnya tergolong kelompok BABS terbuka.
Sementara itu, Camat Watumalang Amir Ma’ruf mengatakan, tujuan dilaksanakannya deklarasi ODF untuk menguji kesungguhan desa atau kelurahan se-Watumalang dalam melakukan pilar STBM melalui pembuktian akses jamban sehat dan nyaman 100%. Menurutnya, akses sanitasi berbasis masyarakat sudah mencapai 17.288 Kartu Keluarga terdiri atas 15 desa dan 1 kelurahan. Pihaknya juga meminta dukungan agar pengembangan BUMDes berbasis pengolahan ikan dapat terwujud di wilayahnya.
“Saya juga minta dukungan agar pengembangan BUMDes berbasis pada pengolahan ikan dapat terwujud sehingga mampu menghidupkan BUMDes Bumiroso serta mendukung kegiatan atau program Pemkab Wonosobo,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Wonosobo dr. Mohamad Riyanto menambahkan, deklarasi ODF pertama kali dilaksanakan pada 2017 di Kaliwiro. Masih terdapat 11 Kecamatan yang belum melaksanakan ODF. Menurutnya, jamban yang sehat yaitu memiliki closed dan kakus yang baik.
“Saya minta, bantuan dan kolaborasi dengan semua pihak, terutama Camat dan Kepala Puskesmas untuk memastikan verifikasi data dengan benar, ayo gerakkan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat,” pungkasnya. (gus)
sumber: Wonosobo Ekspres Kamis, 20 Oktober 2022